Mendengar ataupun membaca kata Modeling mungkin akan mengingatkan kita pada sosok wanita cantik yang berlengak-lenggok di cat walk dengan menggunakan busana tertentu. Namun di dalam NLP, modeling memiliki definisi dan tujuan yang sangat berbeda dari kegiatan yang menjadi ilustrasi tadi.
Dalam sejarah NLP disebutkan adanya dua sosok jenius yaitu Richard Bandler dan juga John Grinder, dua orang yang memiliki “kegilaan” yang sama dalam melakukan duplikasi/replikasi ekselensi yang dimiliki oleh seseorang yang expert di bidangnya. Virgina Satir, Fritz Perls, Milton Erickson adalah beberapa tokoh yang menginspirasi dua orang tersebut dalam merumuskan NLP. Proses dalam menggali ekselensi orang lain sehingga menjadi sebuah struktur yang dapat diterapkan untuk diri sendiri inilah yang dinamakan Modeling.
Modeling adalah sebuah spirit di dalam NLP yang sebaiknya juga dimiliki oleh siapapun yang telah mempelajari NLP. Bahkan beberapa ahli mengatakan bila masih belum bisa melakukan modeling maka belum sah dikatakan seorang NLP’er.
Jadi, lebih tepatnya dalam proses modeling ini kita mencari tahu dan juga menggali bagaimana persisnya orang yang mempunyai suatu ekselensi dapat melakukan hal tersebut. Proses ini Nampak sederhana namun dibutuhkan keuletan, ketelitian dan juga kesabaran di dalam melakukannya.
Prinsip dari melakukan modeling adalah, menyiapkan kondisi pikiran kita pada “No Mind State”, yang artinya ketika kita melakukan modeling kita mengijinkan pikiran kita untuk tidak mengkritisi ataupun membandingkan apa saja informasi akan yang masuk ke pikiran bawah sadar.
Ada dua teknik dalam modeling yang dapat kita gunakan untuk menduplikasi ekselensi yang dimiliki oleh orang lain :
Simple Modeling : Fisiologi
Complex Modeling : Strategy & Neuro Logical Level
Teknik modeling yang paling mudah untuk dilakukan adalah teknik “Simple Modeling”, dimana dalam teknik kita kita menduplikasi gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Role Model (orang yang ingin kita model). Gerakan yang dimaksud adalah gerakan yang terjadi secara unconsciously,sebagai contoh gerakan ketika Tung Desem Waringin sedang berbicara. Dengan memperhatikan dan mengamati apa saja yang dilakukan olehnya dan mengijinkan pikira bawah sadar kita menyerap segala informasi tersebut dan kemudian mencoba untuk melakukan hal yang sama tanpa harus berpikir salah atau benar. Karena dalam melakukan modeling tidak ada salah ataupun benar, yang ada adalah ketika kita dapat melakukan suatu hal yang memiliki kemiripan dengan role model kita, itulah keberhasilan dari modeling.
006/NLP
Leave a Reply