“Tehnik membangun rapport pasien gigi anak” adalah sangat penting dilakukan sebelum anak tersebut duduk dikursi gigi untuk di diagnose maupun dilakukan suatu tindakan perawatan. Kebanyakan para dokter gigi mewawancarai pasien anak setelah anak tersebut sudah duduk dikursi gigi.
Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang Tehnik membangun rapport pasien gigi anak maka disini saya sedikit menjelaskan apa itu “Rapport” . Rapport disini dalam konteks NLP (Neuro Lingustic Programming) adalah suatu hubungan antar personality, kemudian membangun rapport bisa diartikan membangun kedekatan, ketertarikan dengan subyek
Membuat kedekatan atau ketertarikan dengan pasien gigi anak dapat dilakukan dengan tehnik Mirroring dan Matching baik berupa komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Step- step tehnik membangun rapport terhadap pasien anak-2 adalah sbb :
* Ketika pasien datang diantar oleh pengantar dimana bisa orang tua misalnya maka ajak bersalaman dahulu dengan kedudukan sikap dokter gigi duduk di dental operator chair . Maksudnya biar ada kesamaan tinggi kepala si pasien dengan dokter gigi mengakibatkan ada kesamaan autority.
* Kemudian ajak berkomunikasi dengan penuh kenyamanan dan ketenangan dari dokter gigi sebelum pasien anak duduk dikursi gigi.
* Setelah berkomunikasi bla bla bla bla !, dan pasien anak ketarik kedekatan dengan dokter giginya maka saat itu pula dipersilahkan untuk duduk dikursi gigi.
Dan selanjutnya ketika sudah terbentuk “Rapport ” antara pasien anak dan dokter gigi maka proses komunikasi untuk dignosa dan ketika diberi komunikasi saran sugesti sebelum dilakukan tindakan berjalan lancar.
Kesimpulan :
Hindari menyuruh duduk langsung pasien anak-anak ke kursi gigi sebelum terbentuk “Rapport”
Leave a Reply