Dalam sejarah keyakinan di India dimana kundalini ( cakra ) seseorang setelah menerima subtle energie maka energi dari cakra dasar dapat naik sampai ke cakra mahkota setelah mendapatkan ritual inisiasi dan konon maka orang tersebut mendadak menjadi sakti / sehat / bisa meramal dll.
Nah disini saya mencoba untuk menerangkan tentang kundalini/ cakra dilihat dari sudut pandang “spiritual” tentang kelas atau tingkat keberadaan letak cakra seseorang dalam menjalani kehidupan,
Baik , saya akan bercerita tentang seorang perempuan miskin sejak usia muda yang menjadi pelacur di India :
Perempuan pelacur tersebut bekerja keras untuk fokus mencari kebutuhan makan sehari-hari saja , dia tidak berpikir hal-2 yang lain. Setiap hari beberapa tamu akan dilayani asalkan kondisi badan tidak sakit, sehingga tidak pernah absen. Jadi menurut spiritual perempuan tersebut berada di kelas/tingkat paling bawah yaitu “Cakra dasar” (cakra 1).
Kemudian pada suatu saat karena kebutuhan makan sehari-hari sudah bukan menjadi masalah utama bagi perempuan pelacur tersebut, maka perempuan pelacur tersebut mulai memilih pria yang ganteng/cakep/tampan untuk melayani sex. Nah menurut spiritual perempuan tersebut sudah naik kelas dari kelas cakra dasar (cakra 1) ke kelas “Cakra Sex” ( cakra 2 ).
Selanjutnya dimasa datang perempuan tersebut hanya mencari dan melayani pelanggan yg kaya raya bukan asal ganteng / tampan (cakra 2) atau menerima pria siapa saja seperti di cakra pertama . Artinya perempuan tersebut sudah naik tingkat / kelas ke cakra ketiga (Cakra Plexus/ disekitar perut).
Dan pada periode selanjutnya perempuan tersebut mulai belajar suatu kejuruan dan keahlian dan ketrampilan untuk perempuan seperti menjahit, memasak , membuat karya seni dlsb. Maka perempuan tersebut meninggalkan dunia pelacuran. Nah perempuan tersebut naik kelas lagi dari cakra perut (cakra 3) ke Cakra jantung (cakra 4)
Pada suatu saat dikemudian hari perempuan tersebut berniat ingin mendirikan sekolah kejuruan ketrampilan bagi anak-2 perempuan miskin secara gratis untuk menghindari terjerumus menjadi pelacur . Perempuan tersebut sekarang naik kelas ke Cakra Tenggorokkan (cakra 5).
Dan akhirnya Perempuan tersebut menjadi kepala sekolah kejuruan ketrampilan gratis, dimana telah menyelamatkan beribu-ribu anak perempuan miskin yang ingin menjadi pelacur . Sekarang perempuan tersebut berada ditingkat/kelas cakra 6 dan akhirnya cakra 7.
Kesimpulan :
* Cerita diatas hanya suatu cerita metafora dimana kita sebagai seorang berprofesi yang setiap hari bekerja dan melayani masyarakat dapat berguna bagi rakyat Indonesia sadar keberadaan tingkat dimana cakra kita berada.
* Apakah saya dan para sahabat dalam mengarungi kehidupan ini melakukan aktifitas sehari-hari apakah cakra saya dan para sahabat masih ditingkat cakra perut (cakra 3), cakra kedua (cakra sex) atau masih di cakra 1 (cakra dasar).
* Atau dalam kehidupan saya dan para sahabat beraktifitas setiap hari sudah mencapai kelas/tingkat cakra 4 (cakra jantung) , cakra 5 (cakra tenggorokkan) , cakra 6 (cakra mata ketiga) atau cakra 7 (cakra mahkota).
* Cara hidup adalah pilihan dan keputusan dari saya dan para sahabat , dan mudah-mudahan keberadaan cakra kita tidak di cakra 3 (cakra perut), cakra 2 (cakra sex) ataupun di cakra 1 (cakra dasar). Namun sudah diatas dari tingkat 3 (cakra perut).
* Setelah membaca cerita sederhana diatas para sahabat bisa interopeksi diri sendiri keberadaan kelas/tingkat cakra kita dan juga dapat memprediksi kira-kira keberadaan cakra orang lain.
(cerita dari guru almarhum : YanNurindra)
Leave a Reply