Seorang pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan sebijaksana mungkin, begitu juga seorang pelatih olah raga, mungkin atlit, ataupun pengacara. Apapun profesi kita, pengambilan keputusan menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Pengambilan keputusan yang kurang tepat mempengaruhi hasil yang kita dapat. Jalan menuju kesuksesan selalu membawa kita dipersimpangan, kita dipaksa untuk mengambil keputusan dan memilih. Kemampuan kita mengambil keputusan yang tepat tentunya dapat menjadi percepatan dalam pencapaian kesuksesan.
Didalam materi kecerdasan emosional membahas sebuah proses dimana selalu ada jeda sebelum kita bertindak, semakin panjang jeda yang diberikan kecenderungan keputusan yang diambil jauh lebih bijaksana dikarenakan bukan karena emosional saja tetapi sudah melalui proses pemikiran. Sebuah lembaga dunia yang mempunyai konses terhadap kecerdasaan emosional yang bernama six second mengajarkan kita sebelum bertindak untuk mengambil jeda kurang lebih 6 detik, mulai mengalihkan pikiran kita ke hal lain setelah 6 detik usai baru kita boleh memutuskan untuk bertindak.
Jika dikaji lebih dalam dengan NLP teknik six second ini jelas merupakan bagian dari pembahasan didalam NLP. Sebagai contoh rudi sedang menyetir mobil, sesampainya dilampu merah banyak mobil dibelakang yang memberikan klakson agar kita segera menerobos lampu merah tersebut dikarenakan posisi jalanan memang sepi. Ditambah beberapa kendaraan memang melewati lampu merah tersebut mulailah rudi bimbang ia harus mengambil keputusan segera jalan atau tidak. Rudi sebelum mengambil keputusan segera menarik napas menahan 6 detik kemudian segera berfikir sejenak. Akhirnya diputuskannya tetap diam menunggu sampai lampu hijau dikarenakan terfikir ia harus patuhi lalu lintas untuk keselamatan berasama. Bayangkan ketika rudi tidak segera memberikan jeda panjang, pasti ia lebih terarah bergerak melewati lampu merah tersebut dikarenakan tekanan emosional dari orang lain.
Didalam NLP proses menarik napas tahan selama 6 detik disebut dengan BREAK STATE dimana kondisi ini untuk berpindah state, setelah break state tentunya proses berfikir menjadi netral kembali dan kita bisa berfikir lebih matang, menggunakan nalar dan hasil yang lebih bijaksana. Pastikan setiap kita mengambil keputusan sempat untuk memberikan BREAK STATE sesaat bisa dengan memberikan jeda yang panjang atau juga dengan ambil waktu sejenak untuk mengalihkan pikiran ke hal lain terlebih dahulu. Fungsinya adalah agar kita bisa mengambil keputusan lebih netral dan bijaksana.
028/NLP
Leave a Reply