Menurut statistik “Fakta menarik sekitar hipnoterapi” paling sering hipnoterapi digunakan sebagai obat penenang, yang terbaik kedua adalah sebagai pengobatan depresi, dan yang ketiga sebagai sarana psikoterapi untuk ketergantungan alkohol.
Menurut penelitihan di Indonesia telah menemukan bahwa laki-laki lebih berhasil berhenti merokok melalui hipnoterapi dibandingkan dengan perempuan.
Pada abad ke-19 para dokter membuktikan bahwa kesuksesan pengobatan penyakit fisik hingga 80% tergantung pada apakah seseorang siap untuk pemulihan atau tidak. Oleh karena itu, selama sesi hipnoterapi pasien ditetapkan untuk hasil yang positif dan perbaikan yang cepat.
Tidak ada yang bisa masuk berpindah dari keadaan normal ke kondisi hipnosis tanpa motivasi dan keinginan.
Telah ditemukan bahwa orang berpindah keadaan kedalan trance atau hipnotis cenderung dari autohipnotis. Seseorang berulang kali berpindah dari normal ke dalam keadaan trance kemudian keluar lagi pindah keadaan normal sepanjang hari.
Banyak orang percaya bahwa hanya orang yang berkemauan lemah mengakibatkan orang menyerah pada hipnosis. Tapi itu tidak benar, bahkan orang-orang dengan kemauan yang kuat dapat berpindah atau bergeser menuju keadaan hipnotis, berkonsentrasi atau fokus pada kata-kata hipnotis dan pindah keadaan hipnotis.
Sesi hipnotis individu jauh lebih sulit daripada bekerja dengan kelompok besar. Menghipnotis setiap orang dalam kelompok lebih tinggi karena mereka dipengaruhi oleh orang di sekitar mereka. Fenomena ini disebut “saling hipnotis”.
Suatu contoh menghipnotis masal : Ketika seorang hypnotist memegang segemgang kecil kapas yang ada cairan tertentu dan berkata kepada audient bahwa kapas ini baunya sangat menyengat dan ketika ada sekitar 4 atau 5 orang merasabau yang menyengat maka semua tanpa sadar apabila ditanya siapa yang bau silahkan angkat tangan ? Hanya dalam beberapa menit banyak yang angkat tangan. Dan sebenarnya kapas tersebut hanya diberi air bersih saja.
Hipnosis adalah proses alami cukup baik diteliti yang tidak ada hubungannya dengan sihir atau supranatural. Dijaman ilmuwan besar seperti Carl Jung dan Sigmund Freud mempelajari hal ini.
Leave a Reply